Pengertian Ilmu dan Ilmu Pengetahuan
ILMU
Kata
ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami,
mengerti, atau mengetahui. Ilmu adalah
pegetahuan yang sudah
dikelompokkan, disistematisasi, dan diinterpretasikan sehingga menghasilkan
suatu kebenaran objektif serta sudah diuji kebenarannya secara ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ilmu
adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu. Sedangkan, dalam Kamus Webster disebutkan bahwa ilmu
adalah penelurusuran data atau
informasi melalui pengamatan, pengkajian, dan eksperimen, dengan tujuan
menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal-usulnya.
Berbeda
dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab
sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut
sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
- Objektif.
Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah
yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang
penelitian.
- Metodis adalah
upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara
tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa
Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti
metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
- Sistematis.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian
sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
- Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat
umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan
ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena
itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.
Ilmu
pengetahuan ialah suatu yang menjelaskan definisi tentang alam semesta yang
disusun kedalam suatu bahasa yang mampu untuk dimengerti oleh manusia sebagai
suatu usaha agar dapat mengetahui serta mengingat tentang sesuatu. Dalam kata
lain ilmu berarti sesuatu yang mampu kita dapatkan dari suatu kegiatan yaitu
kegiatan membaca dan memahami benda maupun peristiwa. Ilmu bukan hanya sekadar
pengetahuan (knowledge), tetapi juga merangkum tentang suatu kumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati serta dapat secara
sistematik diuji dengan suatu perangkat metode yang diakui dalam suatu bidang
pada ilmu tertentu. Jika dipandang dari sudut filsafat, ilmu dapat terbentuk
disebabkan karena manusia mencoba untuk berusaha berfikir lebih jauh tentang pengetahuan
yang dimilikinya. Ilmu sangatlah beragam, diantaranya mencakup tentang ilmu
matematika dan ilmu fisika.
Sumber-sumber
ilmu pegetahuan:
1.
kabar yang dapat dipercaya
2.
Indera lahir maupun batin
3.
akal berupa nalar maupun intelektual
4.
intuisi
Komentar
Posting Komentar